Kunjungan Politik di Tengah Krisis Taman Nasional Tesso Nilo Dinilai Tidak Peka terhadap Aspirasi Lokal

INFO PUBLIK

- Redaksi

Kamis, 10 Juli 2025 - 01:46 WIB

5015 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PEKANBARU | Rencana kunjungan anggota DPR RI dari Komisi V, Adian Napitupulu, ke Provinsi Riau menuai penolakan dari kalangan mahasiswa. Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Riau (BEM Se-Riau) menyatakan sikap tegas menolak kedatangan Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI tersebut karena dinilai berpotensi memperkeruh suasana daerah yang tengah berupaya memulihkan kerusakan lingkungan, khususnya di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo. Rabu (09/07/2025).

Dalam pernyataannya, Koordinator Pusat BEM Se-Riau, Teguh Wardana, menilai kehadiran Adian Napitupulu justru bisa mengganggu fokus dan konsentrasi masyarakat serta pemerintah daerah yang saat ini sedang terlibat aktif dalam upaya pemulihan kawasan konservasi. Menurutnya, Adian tidak memahami secara utuh dinamika lokal dan rentannya situasi sosial di tengah perjuangan lingkungan yang sedang berjalan.

“Jika kunjungan ini hanya bersifat politis dan tidak menyentuh substansi permasalahan rakyat Riau, kami anggap itu bentuk intervensi yang tidak relevan. Kehadiran beliau bisa memperkeruh kondisi sosial dan lingkungan yang saat ini masih rapuh,” ujar Teguh.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia juga menyoroti pernyataan-pernyataan Adian sebelumnya yang dinilai tidak mencerminkan empati terhadap perjuangan lokal, khususnya terkait konflik agraria, perambahan hutan, dan pelemahan budaya Melayu yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Riau.

Baca Juga :  Diduga Hambat Kinerja Wartawan, Ismail Sarlata Minta Abdul Jamal Panggil dan Tindak Tegas Oknum SD Negeri 62

“Kami khawatir, ucapan maupun sikap yang tidak selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal akan memicu kegaduhan baru di tengah masyarakat. Ini bukan soal politik, tapi soal menjaga harmoni sosial dan ekologi yang selama ini telah rusak akibat kelalaian banyak pihak,” tambahnya.

Teguh menjelaskan bahwa kawasan Taman Nasional Tesso Nilo saat ini tengah menjadi fokus perhatian publik karena kerusakan masif yang terjadi akibat aktivitas perambahan hutan untuk perkebunan sawit ilegal. Lebih dari 60.000 hektare kawasan hutan yang dulunya menjadi rumah bagi satwa langka seperti Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, dan Beruang Madu kini telah berubah menjadi kebun sawit yang dikuasai oleh oknum tertentu.

“Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal kedaulatan negara. Bagaimana mungkin kawasan konservasi negara bisa dikuasai individu atau kelompok tanpa penegakan hukum yang tegas?” ujar Teguh dengan nada prihatin.

Ia juga menegaskan bahwa perjuangan masyarakat dan pemerintah daerah saat ini sedang mengarah pada restorasi kawasan hutan yang telah digarap secara ilegal. Dalam konteks ini, Teguh menilai kedatangan tokoh nasional yang tidak memahami kompleksitas situasi justru bisa membelokkan arah perjuangan yang sudah terbangun.

Baca Juga :  SMAN 13 Pekanbaru "Kembali Mengukir prestasi Membanggakan, Tunjukkan Bakat Dan Kreatifitas Di Ajang Lomba Seni Dan Fotografis Raih Juara

“Apalagi jika kedatangan itu hanya untuk kepentingan personal atau pencitraan politik menjelang tahun politik. Kami menolak keras karena kami sedang membangun sesuatu yang lebih besar: masa depan ekologi dan keharmonisan sosial Riau,” ujarnya.

Penolakan BEM Se-Riau bukanlah tanpa dasar. Mereka menilai kunjungan tanpa urgensi yang jelas, di tengah isu sensitif seperti konflik lahan dan degradasi lingkungan, bisa memantik ketegangan baru. Terlebih, masyarakat Riau dinilai mulai mencapai titik kestabilan sosial pasca gelombang protes dan konflik agraria yang sempat menguat dalam beberapa tahun terakhir.

Teguh juga menyampaikan bahwa penolakan ini tidak bersifat personal. Namun ia menegaskan bahwa siapapun yang datang ke Riau, terlebih sebagai pejabat publik, harus memahami sensitivitas daerah dan menghargai perjuangan lokal.

“Riau bukan panggung retorika. Jika datang hanya membawa narasi tanpa solusi, lebih baik tidak datang sama sekali. Kami tidak ingin perjuangan kolektif masyarakat Riau dirusak oleh wacana kosong yang tidak berdampak,” tegasnya.

Sebagai bentuk konsistensi sikap, BEM Se-Riau menyatakan siap menggelar aksi unjuk rasa secara damai jika kunjungan tetap dilakukan tanpa penjelasan yang transparan dan tanpa tujuan yang mendukung perjuangan rakyat Riau. (ROS H)

Berita Terkait

Kapolda Riau Tegaskan Penegakan Hukum Lingkungan Harus Jadi Prioritas untuk Selamatkan Alam Sumatera
SMAN 13 Pekanbaru “Kembali Mengukir prestasi Membanggakan, Tunjukkan Bakat Dan Kreatifitas Di Ajang Lomba Seni Dan Fotografis Raih Juara
Kapenrem 031/WB Riau Sigap Mendengar Unek-Unek dari Rekan Insan Pers
Diduga Sebarkan Berita Fitnah dan Hoaks, Ismail Sarlata Minta Media Online Wartarakyatonline Segera Cabut Pemberitaan dan Menyampaikan Permintaan Maaf
Kepsek SMAN 13 Pekanbaru, Benny Rio Denaldy Mengubah “Sekolah Buangan” Menjadi Sekolah Asri Dan Berprestasi
DPD TOPAN RI Minta Kejati Lidik Dana BOS SMA N 1 Pekanbaru
Bazar Expo TK Negeri Pembina 2 Pekanbaru Tahun 2024 Menghadirkan Olahan Masakan dan Budaya Nusantara
HUT Ke-10 LSM BARA-API Gelar Berbagi Berkah dan kunjungi Anak Yatim – Piatu di Panti Asuhan Al Ikhlas

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 00:39 WIB

Tahun Baru Islam di Tanjung Morawa-B: Semangat Hijrah Menyala dari Sunat Massal hingga Tabligh Akbar

Kamis, 26 Desember 2024 - 06:47 WIB

Terlibat Dalam Aksi Dugaan Percobaan Pembunuhan Wartawan Dengan Bom Molotov, Peker Divonis 7 Tahun Penjara

Kamis, 24 Oktober 2024 - 18:10 WIB

Polrestabes Medan Tangkap 3 Tersangka Bentrokan Warga di Jalan Selambo

Jumat, 11 Oktober 2024 - 09:57 WIB

Diduga Kadis Cipta Karya “Rachmadsyah ST” Ciptakan Peraturan Ilegal Setelah UNRAS

Kamis, 10 Oktober 2024 - 18:52 WIB

UNRAS Gerakan Mahasiswa Pejuang Reformasi SUMUT “Tangkap Kadis Cipta Karya Deli Serdang

Selasa, 24 September 2024 - 15:25 WIB

Jembatan Penghubung Desa Silang Muda dan Desa Klumpang Lama Masih Dikerjakan

Rabu, 18 September 2024 - 15:09 WIB

Miris…!! Zona Hijau Berdiri Bangunan Fakultas Keperawatan Grand Medistra Diduga Tidak Memiliki Izin PBG “Pemkab” Deli Serdang Bungkam

Minggu, 1 September 2024 - 08:14 WIB

Video Klarifikasi Yusuf Siregar Menyalahkan Pj. Bupati Deli Serdang Wirya Alrahman

Berita Terbaru