Kekerasan terhadap Wartawan CNN Indonesia di Pidie Jaya, PW FRN Aceh Kecam Keras Tindakan Premanisme

INFO PUBLIK

- Redaksi

Minggu, 26 Januari 2025 - 21:58 WIB

507 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pidie Jaya – Kekerasan terhadap Ismail M Adam atau Ismed, seorang wartawan CNN Indonesia, oleh oknum Keuchik Gampong Cot Seutui, Kecamatan Ulim, pada Jumat malam (24/1), menuai kecaman luas. Insiden ini dinilai sebagai tindakan premanisme yang mencederai kebebasan pers di Aceh. Minggu 16/1/2025

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kekerasan bermula saat Ismed melakukan peliputan terkait inspeksi mendadak yang dilakukan Kepala Dinas Kesehatan dan KB Pidie Jaya di Polindes Cot Seutui. Sebagai jurnalis, Ismed bekerja secara profesional dan menyajikan informasi sesuai standar jurnalistik. Namun, pemberitaan yang diterbitkan oleh Ismed diduga memicu kemarahan oknum Keuchik hingga berujung pada kekerasan fisik.

Kejadian tersebut terjadi di sebuah kedai kopi, saat Ismed sedang bersantai. “Ismed dibal-bal, dipukul, dan diinjak-injak oleh pelaku di hadapan banyak orang. Ini adalah bentuk premanisme yang tidak bisa ditolerir,” ungkap Agus Suriadi, Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Fast Respon Nusantara (PW FRN) Provinsi Aceh, saat dikonfirmasi media.

PW FRN Aceh, yang dinahkodai oleh Agus Flores sebagai Ketua Umum, mengecam keras tindakan tersebut. “Kekerasan terhadap jurnalis adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan mencederai prinsip kebebasan pers yang dilindungi undang-undang,” tegas Agus Suriadi.

Baca Juga :  Drs. Samsul Azhar, Pj Bupati Pidie yang Tak Banyak Bicara, Banyak Berbuat untuk Masyarakat

Kapolres Pidie Jaya, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu SIK MH, diharapkan segera mengambil langkah tegas untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan pelaku mendapat sanksi hukum yang setimpal.

“Pers memiliki peran penting dalam memberikan informasi kepada publik. Jika kebebasan pers dilanggar, maka demokrasi juga terancam,” lanjut Agus Suriadi.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya memberikan perlindungan kepada jurnalis dalam menjalankan tugas mereka. PW FRN Aceh berharap insiden ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, agar kekerasan terhadap insan pers tidak terulang di masa mendatang.

Berita Terkait

Honorer Disdik Pidie Gelar Aksi Damai, Pj Bupati: Kami Terus Berupaya Memperjuangkan Nasib Mereka
Drs. Samsul Azhar, Pj Bupati Pidie yang Tak Banyak Bicara, Banyak Berbuat untuk Masyarakat
15 Agustus 19 Tahun Perdamaian Aceh
Aliansi Pemuda Pidie Ingatkan Pj Bupati Pidie Tidak Lakukan Nepotisme

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 01:42 WIB

DPD TOPAN RI Minta Kejati Lidik Dana BOS SMA N 1 Pekanbaru

Jumat, 6 Desember 2024 - 05:29 WIB

Bazar Expo TK Negeri Pembina 2 Pekanbaru Tahun 2024 Menghadirkan Olahan Masakan dan Budaya Nusantara

Kamis, 31 Oktober 2024 - 20:14 WIB

HUT Ke-10 LSM BARA-API Gelar Berbagi Berkah dan kunjungi Anak Yatim – Piatu di Panti Asuhan Al Ikhlas

Rabu, 14 Agustus 2024 - 03:22 WIB

Abu Bakar Sidik Ajak Warga PKDP Pekanbaru Ramaikan Acara Parade Budaya Bhineka Tunggal Ika

Rabu, 14 Agustus 2024 - 03:03 WIB

Demi Tegaknya Sepremasi Hukum Berantas Korupsi, Ketum AMI : Segera Tingkatkan Status Uun Yang Diduga Namanya Terseret Kasus SPPD Fiktif

Rabu, 14 Agustus 2024 - 02:39 WIB

Diduga Hambat Kinerja Wartawan, Ismail Sarlata Minta Abdul Jamal Panggil dan Tindak Tegas Oknum SD Negeri 62

Senin, 12 Agustus 2024 - 23:12 WIB

Benarkah Terjadi Dugaan Konspirasi Penipuan Dillingkungan Pemko Pekanbaru?

Berita Terbaru

BANDA ACEH

FRN Desak Kapolda Aceh Usut Tuntas Kekerasan terhadap Jurnalis

Minggu, 26 Jan 2025 - 22:17 WIB