PEKANBARU , Pagi itu di sudut dipingir Kota Pekanbaru yang tenang,tampak terdapat kesibukan di sebuah lingkungan perkebukan sawit milik masyarakat setempat,dari kejauhan sayup terdengar suara sekumpulan remaja,semakin dekat barulah jelas terlihat adanya aktivitas belajar mengajar. Inilah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 13 Pekanbaru yang jauh dari pusat keramaian kota.
SMA Negeri 13 Pekanbaru yang didirikan pada tanggal 1 Januari 2007 terdapat seorang kepala sekolah inspiratif yang telah mengubah sebutan SMA Negeri 13 Pekanbaru “Sekolah Buangan” menjadi Sekolah Asri dan berprestasi kini banyak diminati masyarakat.
Dulunya SMAN 13 disebut sekolah buangan hal ini karena letak cukup jauh berjarak 27 KM dari pusat ibu Kota Pekanbaru serta kondisi lingkungan sekolah yang jauh dari pemungkiman masyarakat.
Namun, saat ini dibawah kepemimpinan kepala sekolah Benny Rio Denaldy, S.Si, M.Si
ternyata sekolah itu menyimpan sejumlah cerita yang cukup membanggakan dengan kualitas dan siap bersaing bersama sekolah-sekolah lainnya
Mari kita simak kisah inspiratif dari kepala sekolah ini dan bagaimana ia mengubah ia kehidupan pendidikan di SMA Negeri 13 Pekanbaru
Mengelola sekolah agar bisa maju dan penuh prestasi memang tidak mudah. Banyak sekali tantangan yang dihadapi. Mulai dari kondisi lingkungan sekolah yang kadang kurang memadai, sarana dan prasarana sekolah yang masih sangat terbatas, semangat belajar peserta didik yang masih rendah, sampai keterbatasan anggaran yang dimiliki sekolah, seringkali menyebabkan kepala sekolah mengalami banyak kesulitan untuk bisa mewujudkan visi dan misi sekolahnya.
Untuk tercapainya visi dan misi sekolah tesersebut maka perlu melibat semua elemen masyarakat, dan orang tua merupakan mitra penting dalam membangun masa depan pendidikan. Mereka perlu mendukung dan turut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah serta mendampingi anak-anaknya dalam proses belajar-mengajar,”kata Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 13 Pekanbaru Benny Rio Denaldy, S.Si, M.Si kepada awak media, Kamis (23/01/2025)
Awal pertama melihat SMAN 13,saya kaget, karena sangat jauh dari ekspektasi saya, sangat memprihatinkan terutama lingkungan sekolah yang kurang tertata dengan baik,ditambah lagi kurang disiplinya siswa menjaga kebersihan.
Langkah awal yang ingin saya lakukan untuk mengubah pradigma masyarakat SMAN 13 sebagai sekolah buangan sebutan bagi anak – anak yang tidak diterima di sekolah negeri,untuk menjadi sekolah yang bisa setara dengan sekolah-sekolah lain di Riau ? waktu itu memang terasa berat.,”ungkap Benny begitu sapaan akrabnya
Kebersihan Sekolah
Kebersihan sekolah penting karena dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman untuk belajar,serta dapat meningkatkan semangat belajar siswa.
Untuk itu sambung Benny menjaga kebersihan lingkungan sekolah menjadi fokus sekolah,kita mulai ubah dikantin tidak ada lagi mengguakan tempat makanan dari Styrofoam,begitu juga tempat air minum harus menggunakan gelas yang dibawa siswa dari rumah,jadi kita hindari menggunakankan tempat plastik sekali pakai.
Setelah kita terapkan larangan penggunaan bahan plastik sekali pakai dan Alhamdulillah bisa dilihat dikantin dan lingkungan sekolah tidak ada lagi terlihat sampah plastik
Selain menjaga kebersihan baik didalam maupun diluar kelas,juga kita menjaga kebersihan sarana rumah ibadah seperti mushala kita lengkapi dengan pendingin ruangan (AC),sehingga siswa dan guru yang menjalankan ibadah merasa adem dan nyaman,”ungkap Kepsek yang suka humoris ini
Orang Tua Murid Jadi Mitra
Sekolah perlu dianggap sebagai mitra orangtua dalam mendidik anak,Kita harus bermitra dan saling menguatkan.
Membangun kolaborasi yang kuat antara kedua pihak ini adalah penting.Ketika kita nyambung dengan orangtua dan bisa bersinergi , itu akan indah sekali,”ujar Benny.
Dampak positif dari kemitraan orang tua dengan sekolah dalam mendukung keberhasilan siswa menggapai prestasinya,ada beberapa prestasi yang telah diraih siswa SMAN 13 dari tahun 2023 hingga 2024 diantaranya ,Juara 1 Foto Grafi Tingkat SMA/SMK Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) se Kota Pekanbaru kemudian Juara II Lomba Tari Kreasi Tingkat SMA/SMK Se Provinsi Riau
Upaya sekolah dalam pelibatan orang tua murid,tidak saja sukses meraih prestasi namun
seperti kegiatan malam pentas seni program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kami laksanakan disekolah dengan melibatkan semua orang tua murid.
Dalam kegiatan tersebut mereka bukan hanya jadi penonton namun ikut mengisi acara pergelaran malam kesenian bersama anak – anak mereka
Salah satu faktor keberhasilan malam kesenian yang dilaksanakan SMAN 13 yang spektakuler dengan pesta kembang api,ini karena masih kental rasa jiwa gotong royong masyarakatnya.
Jadi apapun kegiatan yang akan kita lakukan disekolah para orang tua siswa bergotong royong membantunya,”puji Benny**
Liputan : Ros Biner Hotagaol