Analisis Lengkap Penyebab Kenapa Bitcoin Turun

INFO PUBLIK

- Redaksi

Selasa, 13 Agustus 2024 - 15:55 WIB

5034 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga Bitcoin kembali anjlok di bawah $60,000, memicu kekhawatiran di kalangan investor dan pengamat pasar. Penurunan ini bukan sekadar angka di layar; ini adalah hasil dari dinamika global yang lebih luas yang mengguncang fondasi pasar kripto. Apa sebenarnya yang menyebabkan penurunan ini, dan apa artinya bagi masa depan Bitcoin? Temukan jawabannya dalam analisis mendalam berikut ini.

Dalam beberapa minggu terakhir, Bitcoin menunjukkan volatilitas yang cukup signifikan. Pada awal pekan lalu, harga Bitcoin sempat turun drastis dari $70,000 menjadi $50,000, sebelum kembali pulih ke sekitar $60,000. Penurunan tajam ini terjadi seiring dengan kecemasan yang melanda pasar saham global, yang kemudian merembet ke pasar kripto. Akibatnya, kapitalisasi pasar Bitcoin pun ikut tergerus, turun hingga mencapai $1,18 triliun.

Tidak hanya Bitcoin, aset kripto lainnya seperti Solana, Dogecoin, dan Cardano juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Tekanan ini membuat pasar kripto secara keseluruhan kehilangan sekitar $2,1 triliun dari total nilai pasar.

Faktor Ekonomi Global yang Mendorong Penurunan Bitcoin

Salah satu faktor utama yang menjadi penyebab kenapa Bitcoin turun adalah sensitivitas pasar terhadap berita ekonomi global. Indeks Harga Konsumen AS yang akan dirilis, serta penurunan Indeks Harga Produsen di Jepang, menjadi pemicu utama kekhawatiran investor. Selain itu, laporan pendapatan dari perusahaan besar seperti Walmart dan Alibaba juga menjadi indikator penting bagi kesehatan ekonomi global.

Peningkatan pengangguran di AS, yang tercermin dalam laporan pekerjaan bulan Juli, juga memberikan sinyal negatif kepada investor. Angka pengangguran yang lebih tinggi dari perkiraan menunjukkan bahwa upaya untuk mengendalikan inflasi mungkin telah terlalu mendinginkan perekonomian. Selain itu, kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan menyebabkan nilai yen meningkat, yang kemudian memicu kekhawatiran akan strategi “carry trades” di pasar.

Image

Apa Prediksi Selanjutnya untuk Bitcoin?

Meskipun Bitcoin saat ini berada dalam tren penurunan, banyak analis percaya bahwa pasar kripto masih memiliki potensi untuk pulih dalam jangka panjang. Kemajuan teknologi yang terus berlanjut dan semakin matangnya pasar kripto menjadi faktor utama yang mendukung prospek positif ini.

Baca Juga :  Tokocrypto Gelar Side Event di Coinfest Asia 2024: Bahas Masa Depan Web3 & Kripto

Namun, volatilitas pasar tetap menjadi tantangan bagi investor. Beberapa prediksi menunjukkan bahwa Bitcoin mungkin menghadapi resistensi di sekitar level $59,900, dengan support terdekat berada di $57,700. Jika Bitcoin tidak mampu menembus level resistensi ini, tren penurunan kemungkinan akan berlanjut hingga mencapai level support yang lebih rendah dan berpengaruh juga terhadap harga BTC to IDR.

Selain itu, keputusan-keputusan penting dari investor institusional dan perusahaan besar seperti Marathon Digital yang berencana untuk meningkatkan kepemilikan Bitcoinnya dapat memberikan dampak positif pada harga Bitcoin di masa mendatang. Kepercayaan institusional yang kuat ini menunjukkan bahwa meskipun volatilitas jangka pendek, prospek jangka panjang Bitcoin masih tetap kuat.

Berita Terkait

Prestasi Siswi MAXY Academy: Mendapatkan Pekerjaan Tetap Tanpa Pengalaman
Inilah Cara Terbaik Memilih Platform Staking USDT untuk Hasil Maksimal
StorySage.io Bergabung dengan Program Sandbox AIIP: Merintis Inovasi AI dalam Industri Media
Qiscus Perkuat Ekosistem AI dengan Perkenalkan Qiscus AI dan Solusi Terbaru Robolabs LLM
RE-OPENING HUSH PUPPIES AYANI MEGAMALL PONTIANAK: RASAKAN PENGALAMAN BERBELANJA EKSLUSIF DENGAN 9TO9CARD
Rayakan HUT RI ke-79, Diskon Hingga Rp790 Ribu di Merchant Offline Akulaku Paylater
Perpaduan Harmonis Sastra Inggris dan Komunikasi Digital dalam Program Creative Digital English
Pengusaha Di Balik >1000 Cabang Pusat Gadai Indonesia

Berita Terbaru